TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak yang menyadari bahwa melanoma lebih banyak menyerang pria. Di Inggris, berdasarkan data WHO yang dikutip Mirror, angka kematian karena kanker kulit ini meningkat dari tahun ke tahun. Antara 1985 dan 1987, angka kematian melanoma rata-rata untuk pria Inggris adalah 1,48 per 100.000 penduduk, dan untuk wanita 1,45.
Baca juga: Cegah Kanker, Ini Pesan Penyintas
Pada 2013-2015, angkanya meningkat menjadi 2,57 per 100.000 untuk pria dan untuk wanita hanya 1,58 per 100.000. Angka terbesar ada di Australia, degan 5,72 per 100.000 orang, dan terendah di Jepang dengan 0,24 per 100.000 orang.
Menurut WebMD, melanoma adalah salah satu tipe kanker kulit yang cepat menyebar. Biasanya, awal melanoma berupa jaringan kulit gelap, seperti tanda lahir atau tahi lalat. Untuk pria, tanda awal ini terdapat di kepala, leher, atau di antara bahu dan pinggul. Kebanyakan kanker ini disebabkan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Mengapa pria lebih mudah terkena penyakit ini? Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih memperhatikan peringatan tentang hubungan antara paparan sinar matahari dan perkembangan melanoma. Sedang pria tidak. Padahal pria senang beraktivitas di bawah sinar matahari.
Di samping itu, pria juga malas melaporkan jika menemukan adanya tahi lalat yang berpotensi kanker di tubuh mereka.
Dorothy Yang, dari Royal Free London NHS Foundation Trust, yang belum lama ini memimpin penelitian terkait hal ini, mengatakan, “Fakta menunjukkan bahwa pria cenderung kurang melindungi diri dari matahari atau terlibat dengan kampanye kesadaran dan pencegahan melanoma.”
Baca juga: Semakin Gelap Kulit, Kian Rendah Risiko Terserang Kanker Kulit
Martin Ledwick, dari Cancer Research UK, mengatakan bahwa perlu penelitian lebih jauh lagi untuk menyelidiki penyebab peningkatan kematian pria di Inggris. "Setelah kita tahu jawabannya, peneliti dapat merekomendasikan informasi bagi pria tentang cara mengurangi risiko mereka, seperti menyarankan agar berlindung di bawah sinar matahari dan memeriksakan ke dokter jika mendapatkan tahi lalat atau perubahan pada kulit," kata Ledwick, dikutip Mirror, Kamis, 10 Januari 2019.
WEB MD | MIRROR